Cari Blog Ini

Jumat, 06 Desember 2013

MERAJUT ASA PADA IRMAN GUSMAN



MERAJUT ASA PADA IRMAN GUSMAN


Siapa yang tak mengenal tokoh yang satu ini. Pria kelahiran Padang Panjang, 11 Februari 1962 ini sekarang menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2009-2014. Dialah Irman Gusman, alumni Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Perusahaan, Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, dan S2 Majoring in Marketing School of Business, University of Bridgeport, Connecticut, USA. Sebagai tokoh kebangsaan, banyak sudah peran yang telah dilakukannya, baik dalam bidang politik, bisnis, sosial keagamaan, maupun pendidikan.

Di bidang politik, ia mengawali karirnya ketika terpilih menjadi anggota MPR tahun 1999 dari utusan daerah melalui fraksi TNI/Polri. Pada pemilu 2004, dialah yang mencetuskan gagasan untuk membentuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di MPR, dan terpilih menjadi anggota DPD RI mewakili Provinsi Sumatera Barat dan menjadi Wakil Ketua DPD RI . pada tahun 2009, ia terpilih kembali menjadi anggota DPD RI mewakili Provinsi Sumatera Barat dan menjadi Ketua DPD RI.

Selain itu, Irman juga menjadi penggagas sistem politik dua kamar (bikameral), yaitu praktik pemerintahan yang menggunakan dua kamar legislatif atau parlemen. Termasuk menjadi salah satu pejuang perubahan dalam sistem ketatanegaraan bangsa Indonesia, yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden serta kepala daerah secara langsung oleh rakyat, pembatasan masa jabatan presiden hanya dua periode dan pembentukan Mahkamah Konstitusi.

Begitu banyak peran dan jasa yang telah diberikan Irman kepada bangsa ini, sehingga sudah sepatutnyalah kita sebagai putra daerah berharap banyak kepadanya. Harapan akan adanya perubahan besar di daerah, kemajuan pembangunan, termasuk percepatan di daerah-daerah tertinggal dan perbatasan.

Sebagai warga daerah Jawa Tengah khususnya, saya pun menambatkan asa kepada beliau. Pulau Jawa yang secara umum lebih padat penduduknya dan lebih maju pembangunannya; bukan berarti harus luput dari perhatian dan dinomorduakan. Sebab di Pulau Jawa masih banyak penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan, tinggal di pelosok dan tertinggal, serta minim prasarana dan sarana kehidupan. Makanan pokok yang belum terpenuhi secara baik, tidak mampu melanjutkan pendidikan, biaya berobat yang tidak terjangkau, dan masalah-masalah sosial yang kian kompleks adalah beberapa PR yang mesti segera pemerintah tangani.

Termasuk masalah perimbangan pembangunan antara di pesisir pantai (utara dan selatan) dan daerah pedalaman (pegunungan) dengan kota-kota besar dan daerah-daerah trans-Jawa.  Juga terkait pemerataan ekonomi dan infrastruktur yang berbeda antara kabupaten/kota yang satu dengan kabupaten/kota lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, demi tercapainya pembangunan nasional yang adil dan merata, maka sudah seyogyanya dimulai dari membangun daerah-daerah. Untuk ide otonomi daerah dan desentralisasi dalam berbagai bidang yang dipelopori Irman Gusman diharapkan mampu mendongkrak semangat daerah untuk membangun diri dan maju bersama serta mengejar ketertinggalan dari daerah lain.

Daerah-daerah sangat membutuhkan sumbangsih pemikiran dan cita-cita yang secara konsisten ditunjukkan oleh Irman sebagai bentuk pengabdiannya pada bangsa selama ini. Dengan DPD RI yang dibentuknya, semoga dapat mempercepat pembangunan di daerah.

Dalam “Jiwa yang Merajut Nusantara” buku yang ditulisnya dan diluncurkan dalam memperingati setengah abad usianya di Hotel Sahid Jaya Jakarta, suami dari Liestyana Rizal ini mengisahkan perjalanan hidup dan perjuangan politiknya di pentas politik nasional, usahanya dalam menyempurnakan tatacara pengelolaan negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, serta partisipasinya dalam dinamika demokrasi dalam 12 tahun terakhir.

Dan ketika jiwa Irman Gusman terpanggil untuk “merajut Nusantara” demi masa depan Indonesia yang lebih baik, maka tidak berlebihan jika kami dari daerah berharap banyak kepadanya untuk memberikan ide dan gagasannya serta melakukan tindakan nyata demi perubahan dan kemajuan daerah. Semoga!

(Trimanto B. Ngaderi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komentar Anda!