Cari Blog Ini

Senin, 27 Oktober 2014

Cara Memilih Suplemen Makanan yang Tepat

CARA CERDAS DAN BIJAK MEMILIH SUPLEMEN MAKANAN
Oleh: Trimanto B. Ngaderi*)


Kehidupan modern menuntut seseorang untuk beraktivitas secara padat dan kompleks. Kita dituntut untuk mengeluarkan energi lebih agar semua aktivitas dapat berjalan dengan baik dan tanpa hambatan. Oleh karena itu, diperlukan tubuh yang fit dan sehat sepanjang hari.
Nah, agar tubuh tetap bugar dan kuat, makan empat sehat lima sempurna saja belumlah cukup. Diperlukan makanan tambahan (food supplement) untuk mendukung makanan utama. Jika kita termasuk orang yang aktif dan dimanis, maka mengonsumsi makanan pokok saja tidaklah cukup. Suplemen makanan adalah suatu hal yang signifikan.
Permasalahannya adalah sekarang ini banyak sekali suplemen makanan yang berbedar di Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri, baik yang diolah secara tradisional maupun diolah secara modern. Saking banyaknya suplemen makanan dengan berbagai merk dan ragam variannya, seringkali kita menjadi bingung untuk memilih mana yang baik dan tepat untuk tubuh kita.
Suplemen yang baik dan tepat tidak ditentukan oleh harganya yang mahal, berasal dari luar negeri, bermerk terkenal, dan sebagainya. Oleh karena itu, pengetahuan tentang produk (product knowledge) mutlak diperlukan. Apa sebab? Tanpa pengetahuan produk yang memadai, kita bisa keliru dalam memilih suplemen makanan, alih-alih bisa membuat kita sehat dan bugar, bisa jadi malah merusak tubuh kita.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang produk supkemen makanan dan makanan kesehatan. Bisa tanya langsung kepada sales atau penjual, konsultasi ke bagian pelayanan pelanggan, membaca secara cermat buku panduan, atau bisa membuka website milik perusahaan dari produk tersebut.
Adapun secara umum, untuk mengetahui kualitas sebuah suplemen makanan, bisa dilihat dari beberapa kriteria berikut ini:

1.      Bahan Baku
Berasal dari bahan baku pilihan dengan kualitas terbaik di dunia.  Beberapa bahan baku alami dihasilkan dari sistem penanaman organik yang bebas pestisida, bebas pupuk kimia dan bukan dari hasil rekayasa genetika.
Setiap bahan baku harus memenuhi persyaratan meliputi kemurnian, potensi, kesegaran, keamanan dan kadar zat aktif yang diuji di laboratorium yang menyangkut analisa dan tes mikrobiologi. Untuk mendapatkan spesifikasi zat aktif dari bahan baku yang berkualitas tinggi, digunakan berbagai metode analisis ilmiah dengan teknologi tinggi supaya dipastikan bahwa kandungan tersebut terstandar dan memiliki efek terapi terhadap tubuh. Setidaknya terdapat 18 tahapan seleksi dan sortasi sebelum bahan baku itu dinyatakan layak pakai.

2.      Penelitian Ilmiah
 Beberapa komponen merupakan hasil penemuan terbaru dalam dunia makanan kesehatan dan telah dipatentkan karena terbukti memiliki khasiat yang nyata dan unggul dibanding bahan sejenis. Kombinasi berbagai komponen dalam satu produk telah diteliti manfaat dan sinergisitasnya pada berbagai lembaga di seluruh dunia.

3.      Manufaktur
Bahan baku diolah secara modern dan higienis. Fasilitas manufaktur dirancang secara khusus untuk memenuhi standar farmasi. Dengan peralatan yang terotomatisasi dan terkomputerisasi menggunakan teknologi mutakhir sehingga memenuhi standar internasional. Seluruh fasilitas dilindungi dengan sistem kontrol cuaca yang computerized. Demikian juga lingkungan pabrik semuanya dikontrol secara otomatis untuk menghindari cemaran fisik dan biologis. Setiap tahun semua fasilitas dan prosedur produksi dievaluasi.

4.      Pengawasan Kualitas  
Kualitas merupakan hal yang penting dan utama dari sebuah produk suplemen makanan. Oleh sebab itu, pengawasan yang ketat sejak dari bahan baku diterima, tes dan analisa bahan baku, tes sebelum, selama dan sesudah pembuatan, pengepakan hingga pengiriman.

5.      Keunggulan Produk
Beberapa bahan baku herbal yang dipakai telah menggunakan Technology of Standardized Herbal Extract (TSHE), yang menjamin bahwa kadar bahan aktif yang dipakai sama dengan kadar bahan aktif yang digunakan dalam penelitian dan uji klinis oleh para ilmuwan di seluruh dunia. Juga adanya jaminan produk tersebut tidak mengandung ragi, bahan pengawet dan pewarna sintetis. Termasuk Jaminan Uang Kembali (Money Back Guarantee) apabila kandungan zat aktif tidak sesuai pada label yang tertera. Selain itu, sertifikat HALAL juga penting, terutama untuk konsumen yang beragama Islam.

Nah, salah satu produk suplemen makanan yang telah memenuhi lima kriteria tersebut di atas dalah Sea-Quill.


Sea Quill merupakan produk asli Amerika dan sudah dipasarkan di Indonesia sejak  tahun 1997 lalu dan telah mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI.  Adapun kategori produknya berupa suplemen makanan untuk:


§  kehamilan dan menyusui,
§  pertumbuhan dan perkembangan anak,
§  pencernaan,
§  alergi saluran pernapasan, asma,
§  bau mulut,
§  diabetes,
§  gangguan tidur,
§  hipertensi,
§  jantung,
§  kulit dan kecantikan, 
§  mata,
§  seks, stamina, menopause, gangguan prostat,
§  radang tenggorokan,
§  osteoporosis, rematik dan sendi,
§  stres dan depresi
§  antipenuan,
§  batuk, influenza,
§  detoksifikasi,
§  hati dan empedu,
§  kegemukan,
§  kolesterol,
§  memori,
§  perokok,
§  penyakit menular seksual,
§  rambut,
§  saraf,
§  sinisutas,
§  tulang dan gigi,
§  dan lain-lain



Terakhir ya, untuk mendapatkan produk Sea-Quill tersebut tidaklah sulit didapat, kita bisa mendapatkannya di toko-toko seperti di Century, Guardian, K-24, Kimia Farma, Boston, Watson, dan beberapa tempat lainnya. Selain itu, kita juga bisa membelinya dengan cara online di http://sendnpay.com.

So, lindungi kesehatan kita semua dengan Sea-Quill.

*) Penyuka food supplement berbahan herbal

Referensi:


Kamis, 16 Oktober 2014

Pentingnya Asuransi bagi Kehidupan



ASURANSI, JAMINAN HIDUP KINI DAN NANTI
Oleh Trimanto B. Ngaderi*)


Saat ini, setiap orang membutuhkan asuransi. Di zaman sekarang asuransi telah menjadi hal yang umum dan bahkan wajib dimiliki oleh siapapun. Semakin beragamnya kebutuhan hidup manusia dan semakin tingginya tingkat risiko yang dihadapi, mau tak mau mendorong manusia untuk bergabung di perusahaan asuransi.
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Bab 9 Pasal 246, disebutkan bahwa Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu.
Manusia hidup membutuhkan barang atau materi, kesehatan, keamanan jiwa, jaminan hidup di hari tua, juga investasi masa depan. Namun, manusia juga memiliki banyak risiko, seperti kerusakan atau kehilangan barang, sakit, kecelakaan, bencana alam, atau bahkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan akan asuransi sebagai jaminan dan perlindungan mutlak dan tak bisa ditawar-tawar lagi.
Ketidaktahuan dan kekurangpahaman sering disebut-sebut sebagai faktor rendahnya partisipasi masyarakat di Indonesia dalam berasuransi. Berbicara mengenai asuransi, kata-kata maupun istilah seperti premi, klaim, pertanggungan, benefit, kontribusi, langsung bermunculan. Bahkan, kata-kata seram seperti meninggal dunia, sakit, bencana, kecelakaan tak jarang membuat banyak orang (awam) menjadi segan bahkan apriori.
Padahal, asuransi merupakan perlindungan terhadap diri, keluarga, dan harta-benda kita bila suatu saat nanti terjadi musibah ataupun bencana. Memang, bencana bukan suatu hal yang kita inginkan atau harapkan; akan tetapi musibah atau kemalangan sering datang tiba-tiba dan tak bisa kita tolak. Nah, alangkah sebaiknya sebelum semua hal tersebut terjadi, kita “sedia payung sebelum hujan”, agar setidaknya kerugian yang kita derita tidak begitu besar dan diganti oleh perusahaan asuransi yang kita ikuti.
Pada saat ini, asuransi bukanlah sekedar perlindungan atau pertanggungan semata. Berbagai perusahaan asuransi nasional maupun internasional telah memasarkan produk “Unit Link”, yang bisa kita gunakan sebagai instrumen asuransi.
Salah satu contoh perusahaan asuransi berskala global yang memenuhi hal tersebut adalah Allianz (http://allianz.co.id ). Allianz mencoba memenuhi segala kebutuhan hidup
manusia dari berbagai macam aspekanya, mulai dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi properti, investasi, dll. Bahkan, Allianz tidak hanya menggarap konsumen perorangan, tapi juga UKM dan korporasi. Dan guna melayani masyarakat Muslim, Allianz pun menyediakan produk syariah. Allianz memiliki asuransi yang lengkap dengan berbagai fasilitas dan keunggulannya. Pokoknya, Allianz “ melayani dari A sampai Z” kebutuhan asuransi Anda.
Mengingat betapa pentingnya asuransi, Allianz membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan asuransi melalui saluran distribusi penjualannya, materi promosi dan penjualan, advertising, website, jejaring sosial, serta kegiatan marketing lainnya. Produk asuransi kesehatan Allianz diluncurkan perdana tahun 2000, dan akan terus dikembangkan untuk mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan pasar. Adapun keunggulan asuransi Allianz di antaranya: memiliki manfaat yang komprehensif, fasilitas pembiayaan rumah sakit melalui kartu kesehatan di jaringan mitra rumah sakit (cashless) maupun secara reimbursement, jaringan rumah sakit yang luas, dan call center 24 jam yang selalu siap melayani nasabah.

Pentingnya Asuransi Bagiku
Walau saat ini aku masih muda dan tidak sakit, tapi aku menganggap asuransi sangat penting bagiku. Meningkatnya biaya kesehatan seperti biaya dokter, perawatan RS, obat-obatan dan lain sebagainya dari tahun ke tahun mendorongku untuk bergabung di asuransi. Belum lagi aku yang setiap hari naik motor di jalanan padat, kemungkinan risiko kecelakaan maupun kematian juga menghadang di depan mata. Juga kebutuhan hidup di masa depan yang semakin banyak dan kompleks, seperti perumahan, pendidikan anak-anak, rekreasi, kecukupan finansial, jaminan hari tua; semuanya merupakan hal yang sudah tidak bisa ditawar lagi untuk tidak bergabung dengan asuransi.
Walaupun sudah bergabung di asuransi, memang hingga kini aku belum merasakan manfaat dari asuransi itu sendiri, sebab aku belum pernah sakit (berat) atau mengalami kecelakaan atau bencana. Tapi setidaknya aku sudah merasa aman dan memiliki jaminan, jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu terhadap diriku. Aku tak perlu khawatir jika aku sakit dan mahalnya biaya berobat, aku tak perlu cemas jika harta-benda atau propertiku terjadi musibah, dan aku tak perlu takut jika harus mengalami kecelakaan atau bahkan meninggal-keluargaku akan menderita.
So, jangan ragu-ragu lagi untuk bergabung di perusahaan asuransi. Dan adalah pilihan terbaik jika Anda menjatuhkan pilihan pada Allianz (http://allianz.co.id ).

*) member dari salah satu perusahaan asuransi (no. polis 3131604153)



Rabu, 01 Oktober 2014

Kisah Inspiratif



MBAH LOSO, KISAH SI PENJUAL GARAM SEPANJANG HAYAT

Panggilannya Mbah Loso. Lelaki sepuh yang sudah berumur lebih dari 80 tahun ini masih tampak sehat dan kuat. Allah swt mengkaruniakan kepadanya umur yang panjang dan juga kesehatan. Anak-cucunya sangat banyak. Bahkan, cucunya sudah banyak yang menikah (punya buyut/cicit).
Profesinya selain bertani adalah penjual garam. Makanya, orang desanya menjulukinya “Mbah Loso si Bakul Uyah” atau sering disingkat “Mbah Uyah”. Tidak seperti pedagang lain yang menjual beberapa atau banyak barang dagangan, Mbah Loso hanya menjual garam saja. Sepekan sekali (menurut hari pasaran Jawa), ia pergi ke pasar tingkat kecamatan,  sekitar dua kilometer dari rumahnya dengan mengendarai sepeda onthel kunonya. Ia mengayuh sepeda dengan penuh semangat dan membawa beban yang cukup berat tentunya. Selain di pasar, ia juga sehari-hari berjualan di rumah sederhananya.
Tempat kulakan garamnya cukup jauh. Ia naik bis untuk belanja barang dagangannya. Berarti ia masih kuat untuk bepergian jauh, termasuk berdesak-desakan di bis. Maklum, di desa bis masih jarang, jadi sering penuhnya, dan kadang sudah tidak mau menaikkan penumpang lagi karena sudah overload.
Banyak orang bertanya, kenapa hanya menjual garam saja, berapa sih untungnya? Pertanyaan lain, mengapa masih menjual garam, padahal ia sudah sangat tua, apalagi anak-cucunya kebanyakan sudah hidup sukses? Sebuah pertanyaan yang tidak saja mengusik para tetangga dan masyarakat sekitar, tapi juga bagi anak-cucunya sendiri.
Menurut cerita Mbah Loso yang dituturkan kepada penulis, garam telah menjadi bagian dari seluruh hidupnya. Ia menjual garam bukan terpaksa karena tidak ada kerjaan lain. Ia menekuni pekerjaan itu dengan sepenuh hati, sepenuh jiwanya. Ia menjalani profesinya dengan penuh ketekunan, kesabaran, dan istiqamah.
Beratnya beban garam ketika kulakan, bau asin, hingga untung yang kecil, tak membuat Mbah Loso bergeming. Semangat untuk mencari rizki yang halal, menafkahi keluarga besarnya, serta itikad untuk melayani orang lain (pembeli) secara layak; semuanya telah membuatnya setia kepada garam.
Walaupun pengetahuan agamanya pas-pasan, ia sangat menyakini bahwa dalam berdagang tidak boleh menipu, curang, mengurangi timbangan, mengatakan barang yang jelek disebut baik, mengingkari janji. Termasuk pula harus sabar menghadapi berbagai karakter pembeli. Jika ada pembeli yang cerewet, banyak maunya, menawar habis; kata dia kita tidak boleh marah. Tetap layani pembeli dengan baik dan memperlakukannya dengan baik pula.
“Rejeki sudah ada yang ngatur”, katanya dengan mantap. Keyakinannya itu benar-benar terbukti. Anak-cucunya rata-rata hidup sukses dan bahagia. Sedangkan dia sendiri juga sudah menunaikan rukun Islam kelima.
Walau hanya menjual garam, asal dijalani dengan benar dan sungguh, rejeki akan datang dengan mudah. Selain itu, keyakinan bahwa Allah akan mencukupi segala kebutuhan hambaNya. Jangan lupa ibadah dijaga secara istiqamah, termasuk amalan-amalan sunnah, mudah-mudahan rejeki yang didapat akan barakah, demikian imbuhnya.
Terakhir, dan ini yang terpenting, menjual garam tidak hanya menjual semata. Akan tetapi, garam memiliki makna filosofi yang sangat tinggi. Garam adalah kebutuhan pokok manusia, terutama dalam hal masakan. Tidak ada masakan yang tidak membutuhkan bumbu garam. Dan bisa kita bayangkan, entah bagaimana rasanya jika suatu masakan tidak ada garamnya.
Menurut Mbah Loso, demikian halnya dalam hidup, kita harus bisa berguna (bermanfaat) bagi siapa saja, tanpa terkecuali. Hidup tanpa membawa manfaat bagi orang lain adalah hidup yang sia-sia katanya. Jadilah seperti garam, yang bermanfaat bagi semua masakan. Pungkasnya mengakhiri perbincangan kami.

Trimanto