DOA MOHON KUTUKAN
oleh: Emha Ainun Nadjib
Dengan sangat kumohon kutukanmu ya Tuhan, jika itu
merupakan salah satu syarat agar pemimpin-pemimpinku mulai berpikir untuk
mencari kemuliaan hidup, mencari derajat tinggi di hadapanMu, sambil merasa
cukup atas kekuasaan dan kekayaan yang telah ditumpuknya.
Dengan sangat kumohon kutukanMu, ya Tuhan, untuk
membersihkan kecurangan dari kiri kananku, untuk menghalau dengki dari bumi,
untuk menyuling hati manusia dari cemburu yang bodoh dan rasa iri.
Dengan sangat kumohon kutukanMu, ya Tuhan, demi membayar
rasa malu atas kegagalan menghentikan tumbangnya pohon-pohon nilaiMu di
perkebunan dunia, serta atas ketidaksanggupan dan kepengecutan dalam upaya
menanam pohon-pohonMu yang baru.
Ambillah hidupku sekarang juga, jika memang itu diperlukan
untuk mengongkosi tumbuhnya ketulusan hati, kejernihan jiwa dan keadilan
pikiran hamba-hambaMu di dunia.
Hardiklah aku di muka bumi, perhinakan aku di atas tanah
panas ini, jadikan duka deritaku ini makanan bagai kegembiraan seluruh
sahabat-sahabatku dalam kehidupan, asalkan sesudah kenyang, mereka menjadi
lebih dekat denganMu.
Jika untuk mensirnakan segumpal rasa dengki di hati satu
orang hambaMu diperlukan tumbal sebatang jari-jari tanganku, maka potonglah.
Potonglah sepuluh batangku, kemudian tumbuhkan sepuluh berikutnya, seratus
berikutnya, dan seribu berikutnya, sehingga lubuk jiwa beribu-ribu hambaMu
menjadi terang benderang karena keikhlasan.
Jika untuk menyembuhkan pikiran hambaMu dari kesombongan
dibutuhkan kekalahan para hambaMu yang lain, maka kalahkanlah aku, asalkan
sesudah kemenangan itu ia menundukkan wajahnya di hadapanMu.
Jika untuk mengusir muatan kedunguan di balik kepandaian
hambaMu diperlukan kehancuran pada hambaMu yang lain, maka hancurkan dan
permalukan aku, asalkan kemudian Engkau tanamkan kesadaran fakir di hatinya.
Jika syarat untuk mendapatkan kebahagiaan bagi manusia
adalah kesengsaraan manusia lainnya, maka sengsarakanlah aku.
Jika jalan mizanMu di langit dan bumi memerlukan kekalahan
dan kerendahanku, maka unggulkan mereka, tinggikan derajat mereka di atasku.
Jika syarat untuk memperoleh pencahayaan dariMu adalah
penyadaran akan kegelapan, maka gelapkan aku, demi pesta cahaya di ubun-ubun
para hambaMu.
Demi Engkau wahai Tuhan yang aku tiada kecuali karena
kemauanMu, aku berikrar dengan sungguh-sungguh bahwa bukan kejayaan dan
kemenangan yang kudambakan, bukan keunggulan dan kehebatan yang kulaparkan,
serta bukan kebahagiaan dan kekayaan yang kuhauskan.
Demi Engkau wahai Tuhan tambatan hatiku, aku tidak menempuh
dunia, aku tidak memburu akhirat, hidupku hanyalah tanpa henti memandangMu
sampai kembali hakikat tiadaku.
(1994)
Sumber: www.caknun.com