Cari Blog Ini

Jumat, 28 Juni 2019

Persepsi tentang Kaya dan Miskin


‌PERSEPSI TENTANG KAYA DAN MISKIN



Kita sudah sering salah sangka pada kondisi seseorang, bahkan kita sendiri. Jika dia punya rumah besar dan mobil mewah kita menyebutnya kaya. Jika dia hidup sederhana kita sebut miskin. Padahal belum tentu. Bisa saja dia hidup sederhana karena sedang  menunda kenyamanan, sebuah kondisi yang menjadi prasyarat untuk bisa kaya. Kita memiliki uang tetapi tidak digunakan untuk hidup, melainkan digunakan untuk investasi.

Terkadang kita melihat seseorang yang tadinya hidup sederhana cenderung miskin, kemudian "mendadak" nampak kaya. Orang lain curiga dia pelihara tuyul atau makhluk gaib lain. Kalau saya melihatnya mungkin dia cerdas finansial. Melakukan proses menunda kenyamanan sampai investasinya berhasil. Setelah berhasil, barulah dia menggunakannya untuk membeli benda benda yang disukainya.

Seseorang yang membeli benda benda yang bagus kemudian membayarnya dengan bekerja keras mencari uang, maka dia pasti orang miskin. Hidupnya sering stres meskipun jarang diakui.

Jadi, kalau Anda hidup mewah dengan penghasilan aktif, Anda adalah orang miskin. Semakin mewah kehidupan Anda, sebenarnya semakin miskin Anda. Meskipun karena ketidak tahuan Anda, seringkali Anda menolak kebenaran bidang keuangan ini. Tertutup oleh pandangan tetangga, saudara, teman dan siapapun di sekeliling Anda yang mengatakan ANDA KAYA.





*MENGETAHUI DEFINISI KAYA DAN MISKIN*

Terkadang terasa menggelikan. Atau lebih tepat lagi mengenaskan ? Ada sebuah ironi yang terjadi disini.

Nyaris seumur hidup kita bekerja keras setengah mati supaya bisa kaya atau makmur. Tetapi karena tidak cerdas finansial dan tidak tahu hukum-hukum keuangan, kita malah menjauh dari kaya. Semakin lama justru semakin mendekat kearah miskin tanpa disengaja atau disadari. Akibatnya banyak yang semakin frustrasi. Semakin besar penghasilan kita, mengapa semakin banyak hutang kita ? Dan merasa semakin merasa perlu mendapat penghasilan lebih besar lagi ? Kok seperti kurang terus ya ? Lapar uang terus ya ?

Banyak guru yang justru semakin stress ketika mendapat tunjangan pendidikan yang besarnya 1x gaji. Teman teman saya yang waktu itu rata rata sdh kepala sekolah, membenarkan bahwa mereka semakin sering menandatangi rekomendasi permintaan kredit dari para guru. Ini ironi kan ?
Digaji semakin besar, justru hutangnya yang semakin besar.

Akibat rendahnya kecerdasan finansial, kita menumpuk beban yang kita pikir aset seperti rumah, tanah dan mobil. Akibatnya kita sebenarnya bertambah miskin meskipun kita sendiri merasa bertambah kaya. Itu nampak dari kerja kita yang semakin tua semakin keras dan tanggung jawabnya semakin besar. Itu sebenarnya hanya menunjukkan bahwa kita membutuhkan uang semakin banyak untuk bisa bertahan hidup. Mereka yang berusaha mencari uang besar adalah mereka yang kekurangan uang alias miskin. Itulah aturan dasarnya yang perlu dipahami.


*M I S K I N*

Sebenarnya definisi miskin itu secara filosofi tidak ada karena kita menggunakan kata ampuh yaitu CUKUP. Padahal yang sering terjadi, cukup itu artinya kekurangan uang yang dicukup cukupkan.

Dalam dunia keuangan sebenarnya hanya ada 2 kondisi yaitu KEKURANGAN UANG dan KELEBIHAN UANG. Anda disebut kekurangan uang bila Anda masih HARUS BEKERJA untuk mendapatkan uang. Sebaliknya Anda disebut kelebihan uang jika uang sudah datang sendiri dari ASET yg dulu Anda bangun. Anda boleh saja tetap bekerja seperti _Bill Gate_ dan para milyarder lain. Tetapi bekerjanya membangun aset.

Tetapi dengan definisi kaya yang sudah baku yaitu penghasilan pasif lebih besar dari biaya hidup, maka definisi miskin ya kebalikannya.
Jose Mujica, presiden Uruguay yang sangat sederhana mengatakan bahwa Orang miskin adalah mereka yang bekerja keras hanya untuk membayar gaya hidupnya yang mahal, dan selalu ingin lebih dan lebih.


*KAYA DAN MAKMUR*

Orang kaya itu bukan orang yang penghasilannya besar, rumahnya besar dan mobilnya banyak. Itu namanya orang yang hidupnya mewah. Sebagian besar yg hidupnya mewah seperti itu adalah orang yang secara keuangan sebenarnya miskin. Karena mereka membiayai kehidupan mewahnya dengan bekerja keras. Seperti yg saya lakukan dulu.

Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa orang disebut kaya kalau mulai besok dia berani berhenti bekerja, karena sudah memiliki penghasilan pasif yang lebih besar dari biaya hidupnya.

Sebenarnya yang paling mudah ya mengukur *INDEKS KEMAKMURAN* masing masing. Yaitu penghasilan pasif di bagi biaya hidup. Jika IK nya lebih dari 1 berarti kita makmur. Jika IK nya jauh lebih besar dari 1 berarti kita kaya.

Coba Anda ukur Indeks Kemakmuran 15 tahun yg lalu, 10 tahun lalu dan sekarang. Jika naik terus berarti bagus, pola pengaturan keuangan bisa diteruskan. Jika turun terus berarti tidak bagus. Anda harus segera merubah arah. Bisa dengan merubah cara mencari uang atau dengan merubah cara menggunakan uang. Kalau itu Anda biarkan, maka bukan tidak mungkin Anda akan masuk golongan 80% profesional berpenghasilan besar yang jatuh miskin di usia tuanya.


*CASFLOW QUADRANT*

Dalam bukunya yg sangat terkenal yaitu Cashflow Quadrant, Robert T Kiyosaki mengatakan  bahwa ada 4 cara kita mendapatkan nafkah. Ke empat cara itu disebut sebagai Cashflow Quadrant. Ke 4 kuadran ini sangat berbeda karakter nya. Sehingga jika seseorang di kuadran yang satu mencoba melakukan sesuatu yang menjadi keahlian kuadran yg lain, biasanya gagal.

Ke 4 Kuadran itu adalah :

Kuadran *E* (Employee atau pegawai). Ini adalah kuadran dimana kita bekerja kepada pihak lain. Entah perorangan atau perusahaan. Kita hidup dari gaji rutin. Karakter orang yang di kuadran ini adalah TAKUT. Mereka takut dipecat sehingga main aman, takut mengambil resiko, takut melakukan kesalahan dsb. Banyak mantan direksi perusahaan besar yang setelah pensiun mencoba berbisnis sendiri dengan bekerjasama dengan orang lain. Sebagian besar gagal dan menghabiskan uang pesangonnya, karena bekerja sama dengan orang lain bukanlah karakter mereka, itu karakter kuadran *B* dan *I*.
Kuadran *E* adalah tempat orang mencari keamanan pekerjaan. Padahal justru disini yang paling tidak aman. Jika ada perubahan ekonomi, korban pertama selalu orang di kuadran E.
Dalam situasi yang sulit, hal pertama yang dilakukan perusahaan adalah penghematan. Artinya melakukan pengurangan pegawai.
Kuadran *E* isinya kerja keras, tidak punya kebebasan waktu dan tidak aman.

Kuadran *S* (Self Employed seperti dokter, pengacara, pemilik restoran, pemilik toko. Yaitu profesional dan pengusaha kecil). Mereka adalah orang yang bekerja kepada dirinya sendiri. Karakter mereka adalah tidak percaya orang lain mengerjakan sebaik mereka. Akibatnya sama, jika bekerjasama dengan orang lain seringkali mendapat mitra dengan kemampuan rendah sesuai dg karakter nya yg ingin menjadi nomor satu di bidangnya. Bisnis kerjasamanya gagal krn pihak sana kemampuannya rendah. Akhirnya ke dua belah pihak merasa saling ditipu.
Di kuadran S variasi penghasilannya lebar, mulai profesional dan pelaku bisnis berpenghasilan sangat besar sampai sangat kecil. Tetapi biasanya memiliki hutang banyak dan selalu kekurangan uang. Karena uang mudah dicari, maka mudah pula dikeluarkan.

Kuadran *B* yaitu Business owner atau pemilik bisnis. Disini kita memiliki sistem dan orang orang bekerja ke kita. Bedanya dengan kuadran S, bisnis kuadran B bisa ditinggal karena sudah autopilot. Karakter orangnya sangat percaya bahwa orang lain itu banyak yg lebih baik dari mereka, jadi percayakan saja pada ahlinya. Mereka juga sabar menunggu hasil, berbeda dengan kuadran E dan S yang kurang sabar menunggu hasil.
Sifat kerja disini ringan, punya banyak waktu luang dan hasilnya stabil.

Kuadran I atau Investor. Disini uang yang bekerja untuk kita. Umumnya memiliki banyak uang dan tidak memiliki hutang. Khususnya hutang buruk yaitu hutang konsumtif.

Kuadran *E* dan *S* disebut KUADRAN KIRI. 95% orang berada disini, tetapi uang yang diperebutkan hanya 5% dari uang yg ada di dunia. Karena itu mereka harus bekerja keras terus dan sifatnya bergantian. Ada pensiun, ada PHK. Apapunbyang dibangun oleh orang kuadran *E* dan *S* hanya akan berhenti pada dirinya. Apakah itu karir, relasi, jaringan atau apapun. Berhenti hanya di kita.

Kuadran *B* dan *I* disebut  KUADRAN KANAN. Jumlah orangnya hanya 5% tetapi menguasai 95% uang di dunia. Disini tidak ada pensiun. Apa yang sudah mereka bangun, bisa diwariskan atau diteruskan oleh keturunannya. Sehingga menjadi semakin besar dan besar.


*GRAFIK PENGHASILAN AKTIF DAN PASIF*

Penghasilan aktif mengikuti pola linier atau garis lurus. Rumusnya berdasarkan penambahan. Jika gaji saya 5 jita sebulan, maka bulan depan dapat 5  juta dan setahun 60 juta. Sejak mulai bekerja kita sudah mendapatkan penghasilan. Akan naik terus sampai usia tertentu, kemudian mulai stagnan. Jika pada usia 40 tahin Anda belum mencapai puncak karier di bidang Anda. Berarti Anda tidak akan sampai puncak. Kemudian PASTI TURUN karena tua, sakit, PHK, bangkrut atau apapun. Setelah pensiun, biasanya penghasilan kita tinggal 20% dari sebelumnya.

Kita bekerja untuk mendapatkan uang. Jika kita tidak bekerja, maka kita juga tidak akan mendapatkan uang lagi.

Grafik penghasilan pasif bersifat eksponensial atau garis melengkung keatas. Rumus yg dipakai adalah perkalian atau kelipatan. Mula mula Anda tidak mendapatlan uang, malah mengeluarkan uang, karena sedang membangun aset. Jack Ma selama 3 tahun pertama  mendirikan grup penjualan di Tiongkok yaitu Alibaba, tidak menerima pemasukan karena pelayanannya gratis. Setelah aset Anda terbentuk barulah mulai menerima uang. Uang itu digunakan untuk menambah aset sehingga penghasilannya berlipat ganda.

Jika suatu saat kita tidak bisa lagi bekerja, maka aset yg sudah terbentuk akan tetap menghasilkan uang untuk kita dan keluarga.

Jika kita diajak melakukan "bisnis kuadran kanan /jaringan" tetapi kita langsung mendapatkan uang banyak di bulan bulan awal. Hati hati ada jebakan batman disana karena itu tidak cocok dengan pola atau profil membangun aset. Tetapi lebih cocok pola bekerja mencari uang. Mungkin kita memang sedang membangun aset atau jaringan, tetapi itu aset atau jaringan miliki pihak lain, bukan sepenuhnya milik kita. Sayangnya orang biasa (miskin/gagal) lebih suka yang begini ini. Karena itu orang yg bisa kaya tetaplah hanya sedikit.

Kemungkinan kedua, kita sedang  berada di dalam money game. Bisa money game sepenuhnya, dimana seluruh uang yang kita setor digunakan utk membayar mereka yg masuk duluan. Dan bagian kita, menunggu orang yang menyetor kemudian. Atau setengah money game, seperempat money game tergantung berapa persen uang masuk kita dibagi bagi ke anggota lama. Sedang bagian yg lain digunakan untuk membeli saham, menabung, investasi, membayar premi asuransi atau membeli produk. Tergantung pada bungkusnya. Tetapi pembuat sistem dan penyelenggara tahu, yang paling menarik orang kuadran kiri (lihat cashflow quadrant) adalah bagian money game nya yang cepat menghasilkan uang.

‌Ingat di dunia keuangan tidak ada keajaiban. Jika ada, itu sebenarnya hanya tipu tipu.

*HIDUP ADALAH PENIRUAN.*

Saat ini kita menulis dari kiri ke kanan dengan huruf latin yg bisa kita baca, karena kita di Indonesia dan sejak kecil belajar menulis dengan cara itu. Jika kita di Arab, maka menulisnya pasti dari kanan ke kiri dg tulisan berkelak kelok yang tidak semua orang bisa membacanya. Kalau di Jepang pasti   dari atas ke bawah dengan tulisan yang sebagian besar orang juga tidak bisa membacanya.
Begitu juga dalam kebiasaan lain, kita ini cuma meniru. Kalau nonton film kita makan berondong jagung karena meniru kebiasaan di film film Amerika. Kalau kita di India pasti membawa sejenis pastel. Di Korea cemilan nonton bioskop atau tv biasanya ceker ayam. Ya benar. . . . masakan dengan ceker ayam.

Bagaimana dalam mendapatkan nafkah ?

Dalam mendapatkan nafkah, sayangnya kita meniru cara yg sudah terbukti tidak bisa membuat seseorang menjadi kaya. Yaitu BEKERJA MENCARI UANG. Penghasilannya disebut sebagai penghasilan aktif dan sering dikatakan sebagai uang yang salah. Itulah yang kita tiru selama belasan mungkin puluhan tahun. Kemudian kita heran kok semakin lama bukannya semakin santai tetapi justru bekerja semakin keras dg gaya hidup yang tetap begitu begitu saja. Kenaikan penghasilan kita seringkali kalah dengan laju inflasi.

Sementara ada sebagian kecil masyarakat melakukan hal yg berbeda dalam mendapatkan nafkah yaitu BEKERJA MEMBANGUN ASET. Jika kita menginginkan menjadi orang kaya sejati, punya uang dan waktu yg cukup untuk melakukan apapun yg kita inginkan dan kapanpun kita mau.

Mau tidak mau kita ya harus meniru sebagian kecil masyarakat yg menguasai sebagian besar kekayaan dunia itu. Yaitu BEKERJA MEMBANGUN ASET dan mendapatkan penghasilan pasif atau uang yang benar. Kalau kita ingin bisa jauh lebih santai dan bisa memikirkan hal hal lain selain mencari nafkah.

Sayangnya, dalam hal keuangan, sama dengan sex, agama, dan politik. Kita semata mata berpikir hanya dengan pikiran bawah sadar. Logika hanya membuat kita bertanya tanya sebentar. Setelah itu kita akan dikuasai pikiran bawah sadar. Melakukan hal hal yang sudah biasa kita lakukan. Membutuhkan keputusan yang kuat dan lingkungan yang benar serta bantuan orang yang kita pandang memiliki otorita ke kita untuk mengubah program yang 95% menyebabkan kita bertambah miskin ini. Itulah perlunya mentor yang kita patuhi (sumber: grup trained enterpreneur).



Rabu, 26 Juni 2019

Perbedaan Penghasilan Aktif Dengan Penghasilan Pasif


*PERBEDAAN PENGHASILAN AKTIF DENGAN PENGHASILAN PASIF*



Selama ini kita lahir, besar, belajar, dan bekerja di lingkungan yg hanya tahu satu jenis penghasilan saja, yaitu penghasilan aktif. Penghasilan yg diperoleh dari apa yg kita kerjakan sekarang. Kita belajar bahwa yang benar itu adalah BEKERJA MENCARI UANG. Itulah yg dilakukan oleh 95% orang di dunia. Dalam melakukan pekerjaan apapun, mereka inginnya langsung menerima uangnya. Mereka menjual waktunya untuk sejumlah uang. Sayangnya mereka terbukti hanya menikmati 5% dari kekayaan di dunia krn tenaga dan waktunya terbatas. Karena ilmu yang kurang, tanpa disadari banyak dari mereka yang bekerja untuk membuat orang lain bertambah kaya sedang mereka sendiri sebenarnya bertambah miskin.

Sebaliknya, 5% populasi yang bisa menikmati 95% kekayaan dunia itu justru mencari penghasilan jenis lain. Yaitu penghasilan pasif yg berasal dari aset yang sebelumnya mereka bangun. Mereka BEKERJA MEMBANGUN ASET . Ini jenis penghasilan yang sesuai dengan HUKUM ALAM PERTUMBUHAN.

Apapun yang kita tanam, akan terus tumbuh semakin besar. Karena itu mereka bisa mendapatkan penghasilan yang besar dengan kerja yg relatif ringan. Hukum Alam Pertumbuhan dan Hukum Memberi dan Menerima akan menjaminnya. Mereka bekerja . . . Bekerja  dan bekerja . . . Memberi . . . memberi dan memberi. Menanam . .  Menanam dan menanam. Akhirnya akan tiba waktunya untuk memanen . . . memanen . . . memanen . . . menerima  . . .  menerima dan menerima selamanya. Menanam waktu akan menerima waktu berlipat lipat.

(sumber gambar: medium.com)


*PENGHASILAN AKTIF*

Penghasilan aktif adalah penghasilan dari pekerjaan seperti gaji, honorarium, dan keuntungan bisnis yg kita kelola sendiri. Penghasilan jenis ini sering disebut sebagai UANG YANG SALAH. Karena uang jenis ini tidak menyebabkan kita kaya. Uang jenis ini juga menyebabkan kita semakin stress. Sudah sangat terbukti bahwa semakin besar penghasilan aktif seseorang, semakin besar masalah keuangan mereka dan semakin stres mereka. Uang tidak menyebabkan seseorang menjadi kaya. Yang membuat kita kaya adalah jika memiliki SUMBER UANG yaitu ASET.

Prinsip penghasilan aktif itu kita bekerja untuk menghasilkan uang. Karena kita langsung mendapatkan hasilnya, maka alam belum sempat menumbuhkannya. Akibatnya kita hanya mendapat sebanyak nilai tenaga kita saja. Apalagi tenaga kita terbatas krn ada batas usia atau sakit, atau PHK atau perusahaan bangkrut sehingga tidak bisa menerima selamanya. Sebesar apapun penghasilannya, jika tidak bekerja maka tidak akan mendapatkan uang lagi.

Ciri lain dari penghasilan aktif adalah mudahnya digunakan untuk bersenang senang. Karena kita merasa mendapatkannya dengan bekerja keras membanting tulang. Kita cenderung merasa berhak menggunakan secepatnya. Akibatnya kita terjebak dalam _hedonic treadmill_. terus menerus menumpuk beban sehingga bebannya semakin berat dan kita sebagai aset akhirnya tidak memiliki kekuatan lagi.

Berbeda dengan penghasilan pasif, mula mula nggak dapat uang.
Tetapi lama lama uangnya akan melimpah.


*PENGHASILAN PASIF*

Penghasilan pasif diperoleh dari apa yg sudah kita kerjakan di masa lalu, yaitu MEMBANGUN ASET. Disebut juga _*Residual income*.
Ini adalah jenis penghasilan yang bisa membuat kita kaya. Uang yang berasal dari penghasilan jenis ini disebut juga sebagai uang yang benar.

Berbeda dengan penghasilan aktif, semakin besar penghasilan pasif Anda, semakin relaks dan tenang kehidupan Anda.

Hambatan utk mendapatkan penghasilan pasif ini adalah diri Anda sendiri. Yaitu kepercayaan salah tentang penghasilan jenis ini. Di lingkungan orang miskin, ide penghasilan pasif tidak populer karena mereka nyaris tidak pernah mendapatkan. Dianggapnya penghasilan jenis ini adalah penghasilan yang tidak jelas berasal dari mana, seolah olah tanpa bekerja atau melakukan sesuatu kita bisa mendapatkan, sehingga kita menganggapnya sebagai penghasilan tidak sah atau haram. Seringkali juga kita bertanya kepada orang yang salah tentang boleh tidaknya penghasilan jenis ini ? Yaitu kepada orang yang mungkin juga belum tahu tentang penghasilan pasif. Sehingga pendapatnya juga didasarkan prasangka sejak kecil seperti yang lain.

Hukum alam MEMBERI DAN MENERIMA tidak mungkin membiarkan seseorang tanpa melakukan apa apa kemudian mendapat penghasilan besar. Jika seseorang mendapat penghasilan besar saat ini tanpa nampak bekerja, berarti dahulu dia sudah bekerja lebih keras dari kita dan tidak mendapatkan hasil yang sepadan dengan pekerjaannya. Hasilnya baru diterima sekarang. Jika saat bekerja Anda langsung menerima penghasilan, itu adalah penghasilan aktif dan bukan pasif. Jika kemudian dijanjikan besok akan mendapat penghasilan pasif besar, Anda layak curiga itu suatu kebohongan.

Untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif, kata kuncinya ada 2 yaitu JARINGAN dan SISTEM.
‌Semakin besar jaringan bisnis atau investasi Anda, semakin besar penghasilan Anda. Semakin bagus sistemnya, semakin aman penghasilan Anda. Disini Anda sudah sepenuhnya menggantikan diri Anda sebagai aset keluarga, dengan aset lain yang jaih lebih aman. Anda sendiri bisa melakukan hal hal lain, khususnya bisa lebih dekat dengan keluarga. (Sumber: grup trained entrepreneur).

‌https://yippiweb.com/r/anto01  

Kamis, 20 Juni 2019

"Jalan Baru", Jalan Alternatif Pengubah Hidup

*"JALAN BARU", JALAN ALTERNATIF PENGUBAH HIDUP!*

Seringkali, ketika setiap pagi Anda berangkat menuju tempat kerja, maka Anda pasti sudah terbiasa melewati jalan dengan “rute yang sama” setiap hari.

Ketika aktifitas tersebut Anda lakukan berkali-kali, maka rekaman tentang jalan tersebut akan membentuk sambungan antar "neuron otak", semacam "jalur" yang tebal dan kuat di dalam otak dan membentuk "Status Quo"..

Sehingga secara bawah sadar,  wajar saja jika Anda akan "menolak" dengan keras, jika ada penawaran sebuah ide, gagasan, nasehat, motivasi, saran, usulan, petunjuk / informasi dari orang lain, mengenai "jalan alternatif", jalan baru, atau lebih mudahnya saya sebut sebagai “jalan perubahan”..

Apa yang terjadi ketika Anda bereksperimen melakukan percobaan dengan melalui jalan yang lain, jalan yang berbeda, “jalan baru”, yang sama sekali belum pernah anda lewati?

Pasti akan muncul perasaan beraneka ragam, mulai was-was, khawatir, takut nyasar, merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, tidak pede, dsb..Sebab jalan baru tersebut masih "terlihat" gelap dalam pikiran Anda..

Padahal, bisa jadi tawaran “jalan alternatif” tersebut justru menghemat waktu, tenaga, lebih efisien dan lebih efektif mempercepat pencapaian tujuan Anda..

Status Quo di otak inilah yang membentuk "tempurung-tempurung" sempit pemikiran, yang membuat Anda cenderung menolak "sesuatu yang baru”, yang pada akhirnya justru "mempersempit" aliran rejeki hidup Anda sendiri..

Maka, jika kualitas kehidupan Anda saat ini tidak pernah kunjung berubah menjadi lebih baik, bisa jadi itu bukan karena tidak adanya kesempatan dan peluang dalam hidup Anda Bukan pula karena tidak adanya saran dan nasehat yang baik kepada Anda..

Tapi karena pikiran Anda terjebak dalam "Status Quo" yang mati-matian mempertahankan Zona Nyaman Anda saat ini, yang menolak keras alternatif “jalan baru”, jalan perubahan yang bisa memompa hormon adrenalin Anda bergejolak, yang menimbulkan rasa "tidak nyaman" untuk bergerak memulai..

Padahal dalam setiap do'a usai sholat/ibadah, selalu Anda panjatkan,

"Ya Allah, berilah aku rejeki yang halal, rejeki yang Engkau Ridhoi, rejeki yang berlimpah ruah, hingga ke anak cucuku nanti.."

"Ya Allah, Ya Robb..mudahkan segala urusan duniawiku, lapangkan jalan usaha-usahaku, bukakan pintu-pintu rejeki ku, pertemukan aku dengan orang-orang baik, yang membaikkan hidup dan kehidupan ku..Aamiin.."

Namun anehnya ketika ada seorang teman atau kerabat yang datang kepada Anda untuk mengajak ikut hadir dalam seminar/training pemberdayaan diri atau mengajak Anda bergabung dalam sebuah komunitas positif, entah itu sebuah bisnis jaringan, komunitas bisnis online atau komunitas bisnis Dirrect Selling, dll Anda langsung menolak dengan anggapan dan pikiran negatif, dengan selftalk yang kebanyakan dimiliki oleh para THE LOSER,

"Halaahh...bisnis MLM ya? Suruh nyari downline kan? Sorry saya ngak tertarik, dah banyak yang nawarin saya kayak ginian.."

"Investasi apa? Bisnis property apaan? Bisnis Online? Saya ga ngerti, udah deh..ga usah nawarin saya mimpi yang tinggi-tinggi dan muluk-muluk, saya mah gini aja dah cukup, yang penting bisa makan dah alhamdulillah.."

"Ealaahh..boro-boro mikirin ikut seminar, ini aja saya masih bingung gimana perpanjang kontrakan..orang kayak saya bisa makan setiap hari aja dah bersyukur.."

"Ah saya ga butuh seminar, training, dan teori-teori bisnis apapun, kebanyakan pembicaranya cuma pinter teori, padahal mereka sendiri ga pernah praktek, ga punya bisnis, bahkan mereka sendiri nyari duitnya justru dari peserta seminar!"

"Ah saya ga butuh komunitas ini itu, paling-paling nanti aku disuruh bayar iuran ini dan itu!"

"Ah ujung-ujungnya aku nanti diminta mencari sebanyak-banyaknya member/downline.. yang aku butuhkan saat ini adalah solusi yang meringankan beban hidupku dan bukan target-target yang malah membuat pusing dan stres pikiranku!"

"Ah aku sudah kapok ikutan MLM, semua leader hanya mementingkan dirinya sendiri, baik di awal tapi kalau sudah gabung kita dicuekin, tidak ada yang tulus, culas, penuh intrik, tipu menipu dan
banyak bohongnya!"

Padahal sebenarnya Tuhan sedang mengabulkan do'a dan permintaan Anda, dengan mengutus seseorang untuk menemui Anda, untuk menghantarkan kunci pembuka pintu-pintu rejeki kepada Anda..

Namun ketika orang ini ada di depan Anda, Anda langsung berpikiran negatif dan berburuk sangka kepadanya, dengan menolak saran-sarannya, anjurannya, nasehatnya, penawarannya dan ajakannya.. seolah-olah orang ini akan menjerumuskan Anda ke dalam jurang penderitaan, padahal ia adalah "malaikat penolong" yang Tuhan kirimkan untuk membantu Anda!

Sahabat..
Tuhan tidak pernah turun tangan langsung menemui Anda untuk menghantarkan rejeki, namun mengirimkan rejeki-Nya melalui perantaraan tangan hamba-hamba-Nya..

Itulah kenapa, tidak ada sukses sendirian, tidak ada sukses tanpa bantuan orang lain. Itulah mengapa Rasulullah SAW menganjurkan pentingnya menjalin silahturahim.

Di setiap pertemuan Anda dengan orang lain, Allah selalu menghadirkan peluang dan kesempatan kepada Anda untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik..peluang bertemu dengan rekan/partner bisnis, kesempatan untuk mengembangkan jaringan bisnis, peluang Anda untuk bertumbuh dan berkembang.

Peluang dan kesempatan itu bisa hadir dalam berbagai bentuk dan bisa datang melalui berbagai jalan, berbagai kejadian dan peristiwa, yang Allah design dengan sedemikian rupa dalam hidup Anda..

Peluang dan kesempatan tersebut bertebaran setiap hari setiap saat dalam hidup Anda, tapi seringkali Anda tampik, anda tolak dan Anda curigai sebagai monster yang akan mencabik-cabik hidup anda!

Bukankah jika ada seseorang yang datang kepada anda menawarkan sebuah peluang kerjasama, atau kesempatan bisnis, baik dalam bentuk networking, Direct Selling, Bisnis Investasi, Bisnis Property, Bisnis Online, dll artinya mereka sudah percaya kepada Anda? Bahwa anda punya kemampuan menjalankannya?

Jika orang lain saja percaya kepada Anda, mengapa Anda tidak percaya diri?

Bukankah setiap ada penawaran peluang dan kesempatan dalam bentuk apapun kepada anda, adalah sebuah pertanda yang sangat jelas bagi Anda?

Pertanda apa?

Tanda bahwa anda BISA DIPERCAYA, dan MAMPU!

Jadi mulai sekarang, hentikan kebiasaan Anda yang selalu mengecilkan dan meremehkan diri Anda sendiri!

Sahabat..
Tidak ada seorangpun di muka bumi ini, yang bisa menghancurkan "tempurung" tebal "Status Quo" pikiran Anda, kecuali diri anda sendiri!

Status ini sengaja saya tulis untuk menghembuskan "isu kudeta" dalam pikiran Anda, memprovokasi pikiran Anda, untuk mengajak Anda mengenali apa saja "status quo" yang membonsai hidup Anda selama ini..

YA, Status Quo "THE LOSER!"

Setelah Anda sudah mengetahui dan mengenali "status quo" Anda sendiri, pertanyaan saya,
"Beranikah Anda 'mengkudeta', merevolusi dan menghancurkan 'status quo' pemikiran Anda sendiri?"

Dan jika sekarang, saat ini juga, ada penawaran dan sebuah solusi pengubah nasib dengan cara yang bisa dengan mudah Anda lakukan, cara yang sudah "teruji" dan sudah "terbukti" membantu banyak orang memiliki kehidupan yang luar biasa hebat dan menakjubkan,
Apakah Anda tertarik?
Apakah Anda berminat?
Apakah Anda mau?
Apakah Anda siap?

Apakah Anda bersedia berubah?

Selamat berubah.

Selamat belajar dan selamat berproses.

Semoga Alloh selalu paring manfaat dan barokah.

Terima kasih.

https://Yippiweb.com/r/anto01