MALAYSIA SERI 5 TOKO ROBOT
Oleh:
Trimanto B. Ngaderi
Umumnya tempat-tempat wisata Di Indonesia dipenuhi oleh para
pedagang kaki lima. Mereka menjajakan barang dagangan di kanan-kiri jalan,
sehingga tak jarang mengganggu wisatawan yang sedang lewat atau berjalan kaki. Dan
sudah kita maklumi Bersama bahwa harga di tempat wisata cukup mahal, bias 2-3x
lipat dari harga normal.
Berbeda dengan di Malaysia.
Secara umum, destinasi wisata di sana nyaris tidak ada
pedagang kaki lima-nya. Aku memang sempat menemukan beberapa pedagang kaki lima
dan bisa dihitung dengan jari. Makanya, kalau kita jalan-jalan di tempat-tempat
wisata akan merasa aman dan nyaman. Ditambah lagi jalannya yang lebar dan
kondisi lingkungan sekitar yang bersih dan rapi.
Kalau nyaris tidak ada pedagang kaki lima, lantas bagaimana kalau pingin
jajan?
Toko Tanpa Pelayan
Sebagai penggantinya,
di tempat-tempat wisata disediakan “Toko Robot”, saya menyebutnya demikian. Toko
yang menjual aneka minuman dan snack. Kita tidak perlu membeli atau menukar
koin terlebih dahulu. Kita cukup memasukkan uang kertas Ringgit. Kemudian di layar,
kita tinggal memilih produk yang kita inginkan. Barang yang kita beli akan
keluar di bagian bawah, termasuk keluar pula uang kembalian jika yang kita
masukkan bukan uang pas.
Toko Robot
seperti itu tidak hanya ada di destinasi wisata saja, di tempat-tempat lain pun
banyak aku jumpai, termasuk di masjid-masjid.
Di Indonesia,
Toko Robot juga sudah ada di tempat-tempat seperti stasiun, mal, bandara, atau
ruang publik lainnya. Cuma belum sebanyak di Malaysia. Dan setahuku, kita mesti
menukar koin terlebih dahulu, tidak bisa langsung memasukkan uang kertas
Rupiah. Dengan demikian, Malaysia sudah selangkah lebih maju dari kita.
Toko Robot
memang sangat canggih. Kecerdasan buatan (artificial intelligence)
memang telah memberi berbagai kemudahan kepada manusia. Akan tetapi, namanya
juga teknologi tetap memiliki sisi kelemahan. Misalnya saja, bagaimana jika bagaimana
jika barang yang kita beli tidak bisa keluar; bagaimana jika uang kembalian
tidak bisa keluar; bagaimana kalau uang kertas yang kita masukkan tidak terbaca
oleh sistem; dan sebagainya.
Dampak dari
Digitalisasi
Digitalisasi
dalam berbagai bidang kehidupan selain membawa dampak positif, tentu juga
membawa efek negatif. Salah satunya adalah digantikannya pekerjaan manusia
dengan mesin (robot). Kini tak ada lagi petugas pintu tol, petugas penjaga
tiket, atau petugas-petugas lainnya yang berhubungan dengan pembayaran, karena
pembayaran bisa dilakukan secara digital. Termasuk Toko Robot yang aku
ceritakan di atas.
Lama-kelamaan,
tenaga manusia tak dibutuhkan lagi karena semakin banyak jenis pekerjaan
digantikan oleh mesin.
Tapi kita
tak perlu khawatir. Di sisi lain, dengan adanya digitalisasi dalam berbagai bidang
kehidupan juga membawa banyak peluang baru. Jenis-jenis pekerjaan baru
bermunculan. Bahkan, jenis pekerjaan itu tak terikat oleh tempat dan waktu. Orang
bisa bekerja di mana saja dan kapan saja. Orang bisa mendapatkan penghasilan
hanya dengan duduk-duduk menghadap laptop atau memainkan handphone.
Kesimpulan
Dengan nyaris
tak ada pedagang kaki lima di tempat-tempat wisata di Malaysia, berarti
Malaysia termasuk “negara ramah wisatawan”. Aku benar-benar merasakan hal itu. Makanya,
aku masih ingin pergi ke sana lagi lho, mengajak anak-isteri. Semoga.
(Simak seri
Malaysia berikutnya ya!) …..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu komentar Anda!