MALAYSIA SERI 2 GARA-GARA LUPA BAWA RINGGIT
Oleh:
Trimanto B. Ngaderi
Membawa uang
memang penting, terutama di saat sedang bepergian. Apalagi ketika sedang berada
di negara lain. Jangan sampai lupa membawa uang yang sesuai dengan mata uang
negara setempat. Tentu tidak ada gunanya jika yang kita bawa itu uang Rupiah,
meskipun kita membawa dalam jumlah yang banyak. Kecuali, memang ada beberapa
toko yang mau menerima pembayaran dengan uang Rupiah (sudah barang tentu dengan
nilai kurs yang lebih rendah).
Bagaimana jadinya
kalau kita benar-benar lupa membawa mata uang asing?
Hal ini
terjadi pada teman saya. Ketika sedang di sebuah Rest Area dalam
perjalanan menuju Thailand dan ia hendak membeli bakpao, ternyata ia lupa
membawa uang Ringgit. Secara dia memang lagi pingin banget makan bakpao,
ia memberanikan diri mendatangi toko, siapa tahu penjualnya mau menerima uang
Rupiah.
“Eh niatnya
mau beli, malah dikasih”, ujarnya terlihat sumringah sekembali dari toko
tersebut.
Sejurus kemudian,
ia membuka kotak berisi beberapa buah bakpao.
“Enak juga
ya…”, gumamnya sedikit nyengir (ya iyalah, gretong gicu loch!)
Dia pun
menawari saya. Saya ambil satu dan memakannya. Bener juga, enak, hehe….. 😊
Cerita Serupa
Sebelum peristiwa
ini, kejadian serupa juga terjadi di sebuah masjid di Singapura sepulang dari Global
Universal Studio. Takmir masjid membagi-bagikan snack berupa krupuk.
Saya termasuk yang mendapat bagian.
Nah, ada
salah satu peserta Tour Aksara 2024 yang mendengar perihal bagi-bagi krupuk
tadi. Lalu ia menemui takmir, barangkali masih ada stok krupuk yang akan
disedekahkan. Namun, apa hendak dikata, semua krupuk telah habis dibagikan. Kecuali
krupuk yang berada di etalase, namun harus membeli seharga SGD2.
Mujur tak
dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Bak malaikat dari surga, si takmir tadi memberi
peserta tersebut uang SGD2 untuk membeli snack yang ada di etalase dan menaruh
uangnya di tempat yang telah disediakan. Hmmm… kalau sudah jodoh takkan
ke mana, eh maksudnya rejeki, hehe…
Sebagai informasi
tambahan, snack yang dijual seharga SGD2 itu adalah kripik singkong, cuma dalam ukuran kecil. Setara ukuran plastik ¼ kg. Kalau
di Jawa tempatku, snack seperti itu harganya hanya 5 ribu, itupun susah
lakunya. Di Singapura harganya SGD2 = Rp 24.000,-.
Hikmah Cerita
Ini hanya
pendapat saya pribadi lho ya. Orang-orang Malaysia dan Melayu pada umumnya
adalah penganut agama Islam. Menurut iman yang diyakininya, bersedekah adalah
sebuah amal yang mulia, terlebih memberi kepada orang yang sedang dalam
perjalanan (musafir). Apalagi jika mereka adalah seorang pedagang,
dengan bersedekah tentu akan berdampak positif terhadap bisnisnya. Usahanya akan
mendapatkan keuntungan dan menuai keberkahan.
Terlepas dari
faktor agama, secara universal, perihal memberi adalah sebuah kebaikan bagi
manusia terhadap sesama. Memberi adalah fitrah tanpa memandang agama dan
kepercayaan, ras, suku, warna kulit, adat-istiadat, dan sebagainya.
*****
Apakah kedua
peristiwa di atas adalah sebuah kebetulan (coincidence)?
Menurut saya
pribadi, tidak ada peristiwa kebetulan di dunia ini. Segalanya telah ada dalam
perencanaan Tuhan. Bahkan, bisa jadi kita juga telah merencanakannya jauh hari
sebelum itu.
Sampai ketemu
di Seri 3 ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu komentar Anda!