Cari Blog Ini

Senin, 22 Juli 2024

Malaysia Seri 4 Serumpun Tapi Tak Serupa

 

MALAYSIA SERI 4 SERUMPUN TAPI TAK SERUPA

Oleh: Trimanto B. Ngaderi

 

Berawal dari aku hendak mencari toilet ketika berada di Malaka River Cruise. Aku sudah beberapa saat lamanya menahan Buang Air Kecil (BAK). Tengok kanan-kiri, tengok sana-sini belum jua menemukan toilet.  Semakin lama semakin tak tertahan. Aku menjadi cemas dan panik. Duh, bagaimana ini?

Di tengah-tengah kegalauan yang mendera, tak sengaja mataku menatap sebuah bangunan bertuliskan “Tandas Awam”. Aku penasaran dan mencoba mendekat. Setelah melongok ke dalam, “Nah, ini dia!” seruku bergembira.



 *****

Konon, negara-negara di Asia Tenggara, terutama Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam disebut sebagai “negeri serumpun”. Dalam pengertian bahwa memiliki asal-usul yang sama atau nenek-moyang yang sama. Dengan demikian, mempunyai banyak persamaan dalam hal bahasa, adat-istiadat, budaya, dan sebagainya.

Di antara persamaan itu yang paling menonjol adalah perihal bahasa. Keempat negara tersebut secara umum menggunakan bahasa Melayu sehingga disebut juga rumpun Melayu. Jadi, apabila salah satu negara ingin bepergian ke tiga negara lainnya tidak akan mengalami kesulitan dalam hal komunikasi.

Selain kawasan Asia Tenggara disebut sebagai negeri serumpun, kawasan ini disebut pula sebagai “Nusantara”. Walapun kata Nusantara saat ini lebih berkonotasi kepada negara Indonesia, di masa lalu yang disebut Nusantara wilayahnya meliputi kawasan Asia Tenggara. Hal ini mengacu kepada wilayah kekuasaan Sriwijaya maupun Majapahit yang mencapai wilayah Thailand, Kamboja, dan hingga Filipina.



*****

Sekalipun termasuk rumpun Melayu, antara Indonesia dan Malaysia memiliki banyak perbedaan dalam hal bahasa, cara pengucapan kata, atau arti sebuah kata. Satu kata yang sama bisa memiliki makna yang berbeda antara di Indonesia dan di Malaysia. Di sisi lain, karena dulu pernah dijajah oleh Inggris, sedikit-banyak mempengaruhi bahasa di sana.

Termasuk cara orang Malaysia menulis atau mengucapkan bahasa serapan. Misalnya zone menjadi zon, immigration menjadi imigresyen, university menjadi universiti, capacity menjadi kapasiti, motorcycle menjadi motosikal, dan masih banyak lagi.

Sebagai perbandingan, rumpun bahasa Jawa pun beragam. Ada Jawa versi Mataram (Surakarta, Yogyakarta), Jawa ngapak (Jawa Tengah bagian barat), Jawa Pantura, Jawa ala Jawatimuran. Mereka memiliki aksen dan dialeknya masing-masing.

Begitulah, dalam perjalanan waktu dan tempat yang berbeda, sebuah bahasa dari induk yang sama akan mengalami perubahan, pergeseran, atau bahkan penyimpangan. Ibarat sebuah induk pohon, cabang dan ranting yang tumbuh tentu tidak akan sama persis dengan induknya. Ibarat sebuah sungai, kondisi di hilir tidak akan serupa lagi dengan di hulu.



Berikut beberapa contoh kata atau kalimat yang perlu kita ketahui apabila pergi ke Malaysia.

1.       Tandas awam = toilet umum;

2.       Perkhidmatan kecemasan = rumah sakit IGD;

3.       Jimat elektrik = hemat listrik;

4.       Cabutan bertuah = undian berhadiah;

5.       Laluan sehala = jalan searah;

6.       Agency nombor ramalan = toko lotere/judi;

7.       Penat beratur = capek mengantri;

8.       Getah = karet;

9.       Bus persiaran = bus pariwisata;

10.   Dan lain-lain

 

(Silakan ditunggu seri selanjutnya ya!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komentar Anda!