Cari Blog Ini

Sabtu, 13 Juli 2024

Peran Penting Dompet Dhuafa Dalam Pemberdayaan Masyarakat

 

PERAN PENTING DOMPET DHUAFA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Oleh: Trimanto B. Ngaderi*)

 

Tak terasa sudah 31 tahun Dompet Dhuafa melakukan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia. Sebagai organisasi nirlaba yang unggul dan berdedikasi, Dompet Dhuafa tidak hanya memberikan bantuan, akan tetapi telah banyak mengubah hidup seseorang. Termasuk memberikan inspirasi kepada banyak orang untuk berkontribusi dan melakukan hal yang serupa.

Berawal dari bentuk keprihatinan terhadap kondisi kemiskinan dan banyaknya masyarakat yang membutuhkan bantuan, maka para jurnalis harian Republika pada tahun 1993 mendirikan Dompet Dhuafa. mereka ingin belajar melayani. Dalam sejarah perjalanannya hingga usia 31 tahun, Dompet Dhuafa telah berkembang sangat pesat dan memiliki berbagai program yang inovatif serta membawa dampak positif bagi penerima manfaat pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Visi Dompet Dhuafa demi terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui pelayanan, pembelaan, dan pemberdayaan berbasis pada sistem berkeadilan selaras dengan sila kelima dari Pancasila. Sedangkan misinya yaitu membangun masyarakat yang mandiri melalui program-program yang terintegrasi dan berkelanjutan termanifestasi dalam bidang  pendidikan, kesehatan, sosial-budaya, dan pemberdayaan ekonomi.

 

                                                        Sumber gambar: Akun Facebook Dompet Dhuafa


Pengalaman Pribadi Berinteraksi dengan Dompet Dhuafa

Di era tahun 2000-an kali pertama aku mengenal organisasi nirlaba yang satu ini. Pada waktu itu, sebagai pegiat literasi, aku aktif di Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Depok. Sebagai sekretariat sekaligus tempat berkegiatan, kami dipinjami oleh Dompet Dhuafa sebuah gedung yang representatif berlantai dua yang berlokasi di Jl. Keadilan Raya, Depok Timur.

Di sinilah aku mulai mengenal Dompet Dhuafa. Aku tertarik dengan program-program sosial dari Dompet Dhuafa sehingga saya memutuskan untuk ikut serta menjadi donatur (walaupun bukan donatur tetap). Termasuk kami juga terlibat sebagai relawan dalam pemberdayaan kaum dhuafa dan yatim-piatu melalui pemberian pelatihan menulis dan kegiatan mendongeng kepada mereka.

Selama beraktivitas di Depok, aku berusaha memantau sepak terjang dan perkembangan Dompet Dhuafa dari waktu ke waktu, terutama melalui harian Republika. Maklum, pada waktu itu belum banyak orang yang memiliki handphone, terlebih telepon genggam pada waktu itu baru sebatas untuk panggilan dan SMS.

Kini, aku tak lagi tinggal di Depok. Aku menetap di kampung halaman di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Ketika aku menyimak kembali perkembangan Dompet Dhuafa, cukup membuatku terkejut. Bagaimana tidak. 31 tahun Dompet Dhuafa telah berkontribusi membangun negeri. Pada 2021, ia telah memiliki 29 Kantor Cabang di seluruh Indonesia (kecuali Kaltara dan NTB), dan 5 Kantor Cabang di luar negeri serta 29 Mitra di 22 negara. Sebuah pencapaian yang patut diapresiasi.

Terlebih, profesiku saat ini sebagai Pendamping Sosial di Kementerian Sosial RI yang tugas utamanya adalah menyalurkan berbagai macam bantuan sosial dari pemerintah, aku merasa senang sekali apabila mendengar orang-orang di sekelilingku atau membaca berita ada yang mendapat bantuan dari Dompet Dhuafa. barangkali ini efek dari smiling foundation.


Penutup

Dompet Dhuafa bukan hanya sekedar Lembaga nirlaba semata, melainkan sebagai pahlawan terutama bagi kaum dhuafa, fakir-miskin, dan yatim-piatu. Ia telah memberikan peluang dan harapan untuk hidup yang lebih baik dan lebih bermakna. Kini, mereka tak perlu lagi bersedih meratapi nasib atau menangis karena keadaan. 31 tahun Dompet Dhuafa telah membuat mereka pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya tersenyum bahagia, sebagaimana Dompet Dhuafa sendiri adalah sebagai smiling foundation.

Sebagai penutup dapat aku simpulkan bahwa peran penting Dompet Dhuafa dalam pemberdayaan masyarakat tak diragukan lagi. Dompet Dhuafa hadir sebagai agen perubahan dan membawa dampak yang positif. Oleh karena itu, mari kita dukung sepenuhnya program-program dari https://dompetdhuafa.org dengan cara ikut serta menjadi donatur, relawan, atau minimal ikut menyebarkan informasi.

 

Burung merpati di langit biru

Terbang tinggi di atas angkasa

Selamat milad ke tigapuluh satu

Dompet Dhuafa memang istimewa

 

*) Pegiat Literasi dan Pendiri TBM Klungsu

 

 

 

 

Jumat, 05 Juli 2024

Malaysia Seri 1 Kedai Motosikal

 KEDAI MOTOSIKAL

 oleh: Trimanto B. Ngaderi


Inilah kali pertama aku mengunjungi negara Malaysia. Meskipun masih dalam kategori negeri serumpun, dalam arti memiliki banyak persamaan dalam hal budaya dan bahasa, ternyata aku menjumpai pula banyak perbedaan-perbedaan. Sehingga saya memaknai serumpun sebagai satu akar atau satu hulu. Namun dalam perjalanan waktu, muncullah cabang-cabang baru yang tentu saja akan berbeda dengan induknya.

Salah satu yang aku amati ketika tiba di Kuala Lumpur adalah suasana jalan raya. Aku perhatikan dengan cermat dan teliti, aku temukan fakta bahwa kendaraan roda dua di jalanan Malaysia amat sangat sedikit. Jarang sekali aku melihat sepeda motor berlalu-lalang di jalan raya. Bandingkan dengan kondisi jalan raya di Jakarta, atau kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Fakta berikutnya adalah mayoritas sepeda motornya adalah model gigi. Aku cukup kesulitan untuk menemukan sepeda motor model automatic (matic). Uniknya lagi, di sana sepeda motor diperbolehkan masuk ke jalan tol, tidak hanya jalan tol tertentu saja, sepertinya jalan tol di seluruh negara. Coba bayangkan, seandainya di Jakarta sepeda motor diperbolehkan masuk ke jalan tol, alangkah macetnya! Wong jalan tol hanya khusus untuk mobil saja macetnya minta ampun, iya to.

Lantas, kalau mereka kurang suka memakai sepeda motor, apa mereka lebih suka memakai mobil?

Wah, kurang tahu juga ya. Aku tidak tahu persis faktor penyebabnya. Sekiranya mereka lebih cenderung memakai mobil, tapi ngomong-ngomong jalanan di sana kok tidak macet ya. Lancar-lancar saja tuh.

Satu lagi yang unik adalah sepeda motor di Malaysia tidak menggunakan plat di depan. Sepertinya cukup pakai stiker atau di semprot cat pilog. Perhatikan foto berikut:



                                                            Dok. pribadi_trimanto b ngaderi

Di sisi lain, aku sempat juga melihat beberapa sepeda motor Grab, tapi bukan membawa penumpang manusia, melainkan Grab khusus barang pesanan.

                                            Sumber gambar: FB Lelong Motosikal Malaysia

Kembali ke judul yang aku pakai dalam tulisan ini “Kedai Motosikal”. Kedai itu berarti toko, sedangkan motosikal itu sepeda motor (berasal dari bahasa Inggris motorcycle). Kalau di kita, kedai itu lebih kepada warung makanan atau minuman kan?

Itu dulu ya sedikit cerita dari aku. Pantau terus blog ini karena untuk negara Malaysia, rencananya aku akan membuat sebanyak 30 judul tulisan.

Sampai ketemu di catatanku berikutnya ya, bye!

Rabu, 03 Juli 2024

Segitiga Lintas Negara

 Puisi

SEGITIGA LINTAS NEGARA


Kukhayalkan sebuah impian

Kugantungkan sebuah harapan

Kupanjatkan sebuah permohonan

Di segitiga lintas negara


Kulangkahkan kaki di tanah suburmu

Kuedarkan pandangan  di gemerlap kotamu

Kudengarkan desiran angin di pasir putih pantaimu 

Kusaksikan kemegahan gedung-gedung pencakar langitmu

Oh... segitiga lintas negara!


Aku hadir dengan penuh sukacita

Aku datang dengan segenap jiwa-raga

dan, 

Aku mengetuk pintu negaramu dengan kasih asmara 


Wahai... Malaysia, Thailand, dan Singapura!

Saksikanlah bahwa aku datang sebagai seorang pecinta

Laksana seorang kekasih yang merindukan belahan jiwa 





Karya: Trimanto B. Ngaderi 

 

 

 

 


Minggu, 23 Juni 2024

Hikmah Al Qur'an Diturunkan Secara Berangsur-Angsur

 

HIKMAH AL QUR’AN DITURUNKAN SECARA BERANGSUR-ANGSUR

 

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Al Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun, 13 tahun di Mekkah (ayat Makiyah) dan 10 tahun di Madinah (ayat Madaniyah). Berbeda dengan kitab-kitab Samawi lainnya yang diturunkan sekaligus. Taurat diturunkan selama 6 hari, Zabur diturunkan selama 18 hari, dan Injil diturunkan selama 13 hari. Ketiga sama-sama turun di bulan Ramadhan (sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Baihaqi dalam kitab Asy-Syabi).

Sekalipun Al Qur’an juga turun di bulan Ramadhan, namun ia tidak turun sekaligus, sebagaimana termaktub dalam Q.S. Al Isra’:106. Tujuan Al Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur adalah demi tetapnya Al Qur’an di dalam dada Rasulullah dan kaum muslimin saat itu. Diturunkan ayat demi ayat, yang sebagian dengan sebagian lainnya saling berhubungan. Diturunkan secara terpisah menurut peristiwa-peristiwanya agar lebih mudah melekat ke dalam hati.



Lima Hikmah Al Qur’an Diturunkan Secara Berangsur-angsur

1)      Pembaharuan wahyu menguatkan hati Nabi

Nabi telah menyebarkan dakwahnya kepada seluruh manusia. Di antara mereka ada yang mengingkarinya, menentangnya, memberikan ejekan dan celaan, termasuk tetap bangga dengan kemegahan dan kebangsawanan mereka. Akan tetapi Rasulullah tetap teguh memegang kebenaran yang disampaikan kepada mereka.

Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).” Q.S. Al kahfi: 6.

 

2)      Memudahkan pemahaman dan hafalannya

Al Qur’an diturunkan kepada kaum yang ummi, tidak bisa membaca dan menulis. Memorinya hanyalah terletak pada hafalan, mereka tidak memiliki satu buku atau karangan sekalipun. Mereka hanya menghafal dan memahaminya. Sehingga mereka tidak akan mungkin menghafal Al Qur’an secara keseluruhan dalam satu masa.

Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” Q.S. Al Jumu’ah: 2.

 

3)      Sebagai mukjizat bagi Nabi

Orang-orang kafir membangga-banggakan syair para penyair mereka, pidato para pembesar mereka, dan mereka terkenal akan ketinggian sastra dan bahasa. Mereka bertanya tentang mukjizat Al Qur’an sebagai kitab dari Allah dan bukan buatan manusia. Mereka ingin menguji kerasulan Muhammad.

“Katakanlah! Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Alquran ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.” Q.S. Al Isra’:88.

 

4)      Kesesuaian dengan situasi dan kondisi saat itu dan periodisasi hukum

Manusia memiliki tabiat untuk tetap pada kondisi awalnya dan Islam sebagai agama baru tidak secara langsung memberikan perintah atau larangan kepada manusia. Al Qur’an mengajak kepada hikmah yang terkandung di dalamnya, memberikan penyeimbangan terhadap cara-cara dan adat-istiadat mereka yang bercampur dengan kerusakan dan kehinaan, meletakkan dasar-dasar hukum sesuai dengan keadaan, satu demi satu, sehingga benar-benar tertanam dalam diri mereka.

Al Qur’an pertama kali diturunkan dengan topik dasar-dasar keimanan, menegakkan dalil-dalilnya dengan bukti-bukti yang jelas sehingga jiwa orang-orang musyrik menjadi terbuka, serta mau menyadari kesalahan mereka dengan menyembah berhala. Al Qur’an juga pertama-tama memerintahkan manusia kepada kebaikan moral (akhlaqul karimah), meluruskan moral buruk mereka, melarang kepada kekejian dan kemungkaran, serta menyucikan jiwa mereka.

Setelah akidah dan akhlak mereka kuat, baru Al Qur’an membicarakan mengenai perbaikan sosial, yaitu menuju masyarakat yang baik (ummatan wasathan). Ayat tentang dasar hubungan kemasyarakatan diturunkan di Mekkah, tetapi perincian hukumnya turun di Madinah. Hubungan kekeluargaan turun di Mekkah, sedangkan penjelasan hak dan kewajiban suami-isteri, perceraian, kematian, dan harta warisan dijelasakan dalam ayat-ayat Madaniyah. Asal larangan berzina turun di Mekkah, dan ayat-ayat yang menyangkut batasan-batasannya diturunkan di Madinah.

“Sesungguhnya awal-awal yang diturunkan dari Al Quran adalah surat-surat dari Al Mufashshal (dari surat Qaaf – Al Nas), sebab didalamnya ada penjelasan tentang surga dan neraka, sehingga ketika umat islam telah kokoh diatas islam, maka turunlah perkara halal dan haram…”.  (HR Bukhari).

 

5)      Bukti yang kuat bahwa Al Qur’an diturunkan oleh Allah

Apabila kitab ini adalah ciptaan manusia atau perkataan seorang rasul yang diungkapkan dalam setiap peristiwa, maka jelas akan terdapat keraguan dan pertentangan di dalamnya. Padahal Al Qur’an memiliki makna yang berkaitan, memiliki gaya (ushlub) yang indah, memiliki susunan ayat dan surat yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” Q.S. An Nisa’: 82.

 

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat. Semoga kita dapat menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman dan tuntunan dalam menjalani kehidupan di dunia, serta menjadi penerang dan syafaat kelak di yaumil qiyamah.

 

Referensi:

Drs. H.M. Shalahuddin Hamid, MA, Studi Ulumul Qur’an, Intimedia Cipta Nusantara, Jakarta, 2002.

Jumat, 21 Juni 2024

A BIG DREAM

 

A BIG DREAM

Semoga TBM Klungsu suatu saat nanti bisa menjadi perpustakaan seperti di video ini.

Sabtu, 15 Juni 2024

Profil Yayasan Hidayatul Muchsinin (YAHIMU)

 

PROFIL YAYASAN HIDAYATUL MUCHSININ (YAHIMU)

 

Yayasan Hidayatul Muchsinin (YAHIMU) adalah yayasan yang bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial-kemasyarakatan dengan dasar hukum Akte Pendirian Nomor 14 Tanggal 19 Juli 2024 Notaris Sri Mahyani, SH. Yayasan ini berkedudukan di Dukuh Bandung RT 21 RW 3, Desa Beji, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Kode Pos 57384. Adapun pendirinya adalah Bapak Muchsinin dan Ibu Iftihatul Hidayatih.



Beberapa rencana amal usaha Yayasan Hidayatul Muchsinin, di antaranya:

1)      Majelis Taklim Bahitsun ‘Anil Barokah (BNB);

2)      Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an;

3)      Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah;

4)      Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah;

5)      Perguruan Tinggi Islam;

6)      Dan lain-lain.

 

Dari amal usaha tersebut, yang sudah berjalan adalah Majelis Taklim Bahitsun ‘Anil Barokah (BNB) di bawah asuhan Bapak Kiai Musa Asy’ari. Kajian kitab dilaksanakan sepekan dua kali, yaitu pada malam Kamis dan malam Ahad ba’da shalat Isya’, bertempat di aula yayasan. Tujuan utama didirikannya majelis taklim ini adalah untuk meneruskan perjuangan dan dakwah Walisongo dan ulama terdahulu serta mencari ridlo Allah Swt dengan menempuh amalan-amalan yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah (Nahdlatul Ulama).

Sedangkan amal usaha lainnya sedang dalam tahap perencanaan (planning).

Selain itu, dalam waktu dekat ini, yayasan akan melakukan pemberdayaan sosial dengan kegiatan ekonomi kreatif, yaitu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khusus bagi anggota jamaah majelis taklim. Rencananya berupa penjualan sarung, pembuatan tusuk gigi dan tusuk sate, pembuatan tahu dan tempe dengan mesin, dan sebagainya.

Untuk sementara itu dulu yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, kami mohon doa restu dan dukungan dari para pembaca yang budiman, semoga yayasan kami dapat berjalan dengan baik, tercapai semua amal usaha yang direncanakan, serta dapat membawa manfaat bagi masyarakat luas.



Apabila ada hal-hal yang ingin ditanyakan, ingin berdonasi, menjalin kerjasama, dan lain-lain dapat menghubungi e-mail: yayasan.hidayatulmuchsinin@gmail.com

Terima kasih.

 

 

Kamis, 06 Juni 2024

Ketika Aku Jatuh Cinta pada Semangat JNE

 

KETIKA AKU JATUH CINTA PADA SEMANGAT JNE

Oleh: Trimanto B. Ngaderi

 

Sejak lebih dari sepuluh tahun yang lalu, aku telah sering menggunakan jasa JNE baik untuk kebutuhan pribadi maupuan kepentingan kantor tempatku bekerja. Saat itu aku bekerja di sebuah kota kecamatan yang berada di pinggiran Kota Surakarta. Di kantor, aku sering diminta untuk memaketkan dokumen-dokumen penting ke berbagai daerah di Indonesia.

Waktu itu, perusahaan ekspedisi baru sedikit, belum sebanyak seperti sekarang. Selain Kantor Pos, yang paling dekat dengan kantor adalah gerai JNE. Alasan kami memilih JNE adalah soal kecepatan dan keamanan. Biar pun dengan biaya sedikit lebih mahal, namun dokumen yang kami kirim lebih cepat sampai dan dijamin aman sampai tujuan.

Seiring berjalannya waktu, JNE mulai membuka gerai di beberapa kecamatan lain di daerahku. Diikuti pula oleh munculnya perusahaan-perusahaan ekspedisi baru. Hal ini terutama dipicu oleh bermunculannya Marketplace, termasuk meningkatnya pendapatan per kapita penduduk Indonesia dan gaya hidup baru dalam hal berbelanja.

Kini, JNE telah membuka gerainya di hampir setiap kecamatan di seluruh Indonesia, yaitu berjumlah lebih dari 8.000 titik dan mempekerjakan lebih dari 50.000 karyawan. Kalau lebih dari 10 tahun yang lalu JNE hanya bersaing dengan Kantor Pos dan beberapa perusahaan ekspedisi, sekarang JNE berhadapan dengan belasan perusahaan ekspedisi.

 

Dokumentasi pribadi

33 Tahun Bergerak Maju Berpantang Mundur

33 tahun bukanlah waktu yang singkat. Ibarat seorang manusia, ia telah melewati masa kedewasaan dan mencapai kematangan baik dari aspek fisiologis maupun psikologis. Ia telah merasakan sukacita maupun dukacita kehidupan. Ia telah melewati berbagai rintangan, hambatan, dan cobaan. Ia telah menapaki tiga dasawarsa lebih usia, dengan segala pencapaian, prestasi, juga kontribusi.

Demikian halnya dengan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), di usianya yang akan genap 33 tahun pada 26 November mendatang juga semakin bertambah dewasa. Sebuah perjalanan yang cukup panjang dan berliku, mengantarkan kepada performa JNE yang dapat kita lihat saat ini.

JNE tetap eksis. Visi JNE “Menjadi Perusahaan Logistik Terdepan di Negeri Sendiri yang Berdaya Saing Global” telah menjadi kenyataan. Hal ini terlihat dari berbagai produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen baik coverage dalam negeri maupun luar negeri. Pengakuan akan kualitas produk dan layanan dibuktikan dengan adanya berbagai anugerah dan perhargaan yang telah diterima.

Sedangkan misi dari JNE yaitu “Memberi Pengalaman Terbaik Kepada Pelanggan Secara Konsisten” dapat aku rasakan sendiri. JNE memelopori layanan jemput bola, kurir JNE langsung menjemput barang ke rumah konsumen yang ingin mengirimkan paket. Hanya dengan menelepon, kurir akan datang ke rumah. Sekiranya masih merasa khawatir nilai barang tidak sesuai dengan nilai 10x pengiriman, JNE menyarankan agar konsumen mengasuransikan barangnya. Apabila perusahaan asuransi tidak membayar klaim sesuai hari yang ditentukan, JNE bersedia menggantikan dengan membayar klaim konsumen.

Pelayanan-pelayanan tersebut bukanlah sekedar promo sesaat, melainkan diberikan JNE kepada pelanggannya secara konsisten hingga saat ini. Font italic pada logo JNE memiliki makna bahwa perusahaan mengutamakan kecepatan dalam pelayanan demi terciptanya pengalaman terbaik bagi pelanggan. Hal ini tercermin pula dalam tagline JNE yaitu Connecting Happiness, menyambung kebahagiaan dari generasi ke generasi.

Visi-misi JNE tersebut dipadu-padankan dengan nilai-nilai perusahaan yang meliputi: Jujur, Tanggung Jawab, Disiplin, dan Visioner. Values tersebut menjadi RUH dalam setiap aktivitas dan tindakan, terutama yang ditunjukkan oleh kurir sebagai garda terdepan karena berhubungan langsung dengan konsumen. Nilai-nilai itu pula yang berimplikasi kepada kepercayaan (trust), sehingga tercipta loyalitas dan kepuasan pelanggan.

Bergerak maju berpantang mundur. Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai. Itulah yang dilakukan JNE selama 33 tahun. Terlebih di tengah menjamurnya perusahaan ekspedisi akhir-akhir ini. JNE terus-menerus melakukan evaluasi, inovasi produk dan layanan, termasuk melakukan disrupsi. Terbukti, JNE tetap eksis dan menjadi yang terdepan.

Sebagaimana slogan di ultahnya yang ke-33 ini “Gasss Terus Semangatnya!” Hal ini sejalan dengan warna merah pada logo JNE yang menggambarkan akan kekuatan, semangat, dan ambisi. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan bisnis JNE semakin meningkat, bahkan di atas rata-rata pertumbuhan dunia industri yang hanya sebesar 10-15%, sementara bisnis JNE tumbuh hingga 20% setiap tahunnya.

Warna merah juga berarti dinamis. JNE terbukti mampu menyesuaikan diri dengan era disrupsi dengan cara mengembangkan berbagai layanan yang berbasis aplikasi seperti MyJNE, Pesona, dan JNE Loyalty Card. MyJNE merupakan aplikasi berbasis android dan iOS yang terhubung dengan nomor telepon pelanggan JNE Express, baik sebagai pengirim maupun sebagai penerima.

 Di dunia marketplace, JNE mampu mempertahankan kualitas layanan baik dari pihak penjual maupun pembeli. Dari pihak penjual, paket dapat sampai kepada pembeli dengan baik dan aman, tanpa adanya kerusakan maupun keterlambatan. Sedangkan dari pihak pembeli, barang dapat diterima dengan baik dan tanpa cacat, sesuai estimasi, dan adanya fitur pelacakan resi (status pesanan). Paket diantar oleh kurir yang ramah dan profesional, serta mampu menangani komplain dengan consumers oriented.

 

Kontribusi JNE Dalam Membangun Negeri

PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) merupakan pelopor perusahaan ekspedisi di Indonesia. Selama 33 tahun, JNE telah mengabdikan dirinya untuk melayani konsumen dalam hal pengiriman barang, dokumen, jasa pindahan, pergudangan, dan lain-lain baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sebuah pengabdian dan sumbangsih yang patut kita apresiasi bersama.

JNE juga membangun kemitraan dengan berbagai pihak, dengan lembaga pemerintah, lembaga swasta, perusahaan lain, komunitas, pelaku UMKM, dan sebagainya dalam rangka ikut serta membangun negeri. Dengan lebih dari 8.000 gerai dan lebih dari 50.000 karyawan di seluruh Indonesia, JNE ikut membuka lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran. Dengan program kemitraan bisnis, JNE berperan dalam memajukan perekonomian di Indonesia, terutama bagi kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah.

Dalam bidang sosial kemanusian, kontribusi JNE tak perlu diragukan lagi. JNE terlibat aktif dalam setiap aksi kemanusian, penanggulangan bencana alam, termasuk juga bantuan untuk Palestina. Kepedulian JNE kepada kaum marjinal, penyandang disabilitas, fakir-miskin dan kaum dhu’afa, yatim-piatu, dan kaum perempuan sudah tak terhitung lagi.

JNE juga memberikan gratis ongkir untuk pengiriman barang-barang bagi korban bencana alam, seperti korban gempa di Cianjur dan banjir bandang di Sumatera Barat baru-baru ini.  

Itulah beberapa contoh kontribusi dan dedikasi JNE dalam membangun negeri. Penuh semangat dan kreativitas. Demikian halnya yang ditunjukkan oleh karyawan maupun kurir, ditopang dengan budaya organisasi dan lingkungan kerja yang baik, mereka menunjukkan semangat mereka dalam bekerja dan memberikan pelayanan prima kepada konsumen demi tercapainya customer satisfaction. Sekali lagi “Gasss Terus Semangatnya!”

 

Penutup

Sebagai pelanggan dari JNE, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada JNE yang telah memberikan pelayanan terbaiknya selama ini. Secara umum, saya merasa PUAS. Sekalipun di sisi lain, tidak dapat dipungkiri ada pula kekurangan-kekurangannya. Namun, kekurangan ini tidaklah terlalu signifikan, sehingga dapat tertangani secara baik dan diperbaiki di kemudian hari.

Bulan ini aku mendapat kabar dari tempat kerja bahwa sebentar lagi akan diangkat menjadi pegawai P3K dan dipersyaratkan untuk mengumpulkan legalisasi ijazah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Aku yang saat ini tinggal di Boyolali, Jawa Tengah dulu bersekolah SMP di Kota Palembang. Untuk legalisasi ijazah, mereka tidak mempersyaratkan aku harus datang ke Palembang, ijazah cukup discan dan dikirim via email. Legalisasi ijazahku sudah jadi dan mereka mengirimkannya dengan menggunakan jasa JNE.

Bagaimana saya tidak semakin jatuh cinta pada JNE.

 

Dokumentasi pribadi

Naik perahu di Danau Toba

Angin semilir menuju ke tepi

Selamat ultah ke tiga puluh tiga

Tetap semangat membangun negeri

 

 

#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya