MALAYSIA SERI 11
DINIHARI JALANAN SEPI
Oleh:
Trimanto B. Ngaderi
Biasanya kami
tiba di hotel sekitar jam 22-23 malam, setelah seharian pergi mengunjungi beberapa
destinasi wisata. Maunya sih tidak langsung istirahat di kamar, ingin nongkrong
dulu di warung kaki lima atau restoran. Sekedar minum kopi sembari memesan makanan
ringan.
Tapi sayang,
jam-jam segitu sudah banyak warung atau restoran yang tutup. Bahkan, yang
terlihat masih buka pun sebentar lagi akan segera tutup juga. Jadi, hampir
tidak ada yang buka sampai tengah malam, apalagi sampai dinihari.
Situasi tengah
malam di Kuala Lumpur sepi. Para pedagang sudah menutup usahanya, termasuk
jalanan juga mulai sepi. Jarang sekali ada kendaraan yang masih berlalu-lalang.
Apalagi ketika sudah dinihari, jalan benar-benar sepi, nyaris tak ada kendaraan
yang lewat.
Entah itu
hanya terjadi di tempat-tempat tertentu saja, atau gambaran umum kota Kuala
Lumpur seperti itu, aku tidak tahu persis. Maklum, di Malaysia hanya beberapa
hari saja, jadi pengamatan saya hanya bersifat parsial.
Sumber gambar: https://i.ytimg.com/vi/YdWq5xW2VMM/maxresdefault.jpg
Berbeda di Jakarta
Kalau situasi
di Jakarta boleh dikata kota 24 jam. Siang maupun malam tetap ramai. Tengah malam
hingga dinihari masih banyak toko, warung atau restoran yang buka. Apalagi kawula
muda perkotaan (terutama weekend) paling senang nongkrong dan begadang
hingga pagi menjelang.
Budaya nongkrong
dan begadang seakan-akan telah menjadi budaya, tradisi kawula muda. Bahkan, jika
ada pemuda yang tidur awal, tak jarang terkena bully. Itu yang kelas menengah-bawah.
Sedangkan kelas menengah-atas, tongkrongan mereka tentu di bar, café, atau hotel.
Termasuk jalanan
di ibukota, terutama jalan-jalan protokol masih sangat ramai dengan kendaraan. Bahkan,
di beberapa lokasi malah terjadi kemacetan. Perihal kemacetan, tidak hanya terjadi
saat jam pergi dan pulang kerja, tapi bisa setiap saat siang maupun malam. Jalan
tol pun tak lepas dari masalah kemacetan.
Kondisi di Thailand
Selain ke
Malaysia, kami sempat mengunjungi negara Thailand, tepatnya di Provinsi
Songkhla. Situasi malam hari di sana hampir sama dengan di Indonesia. Banyak toko,
warung, restoran, café yang masih buka lewat tengah malam. Termasuk kawula muda
yang nongkrong dan begadang. Jalanan pun masih ramai dengan kendaraan yang
hilir-mudik. Ada pula swalayan yang buka 24 jam.
Bahkan, ada
pedagang buah yang penjualnya seorang lansia yang buka hingga tengah malam. Aku
sempat terkagum-kagum. Apa dia tidak mengantuk atau tidak merasa capek, atau
minimal merasa kedinginan terkena angin malam. Aku tidak tahu persis, apakah
dia baru mulai buka di sore hari atau malah sejak dari pagi hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu komentar Anda!